Bos, Aku Membencimu: Tetapi Kamu Membuatku Jatuh Cinta

Merekomendasikan 



Merekomendasikan 

0Ji An'an berdiri di depan meja dengan perasaan kecewa, 'Maaf ya Leo, aku benar-benar tidak bisa membantumu.' Ucapnya dalam hati.     
0

Namun tidak lama kemudian, ia melihat ada pesan yang masuk dalam kotak pesannya. Ia langsung terkejut dan panik.     

'Hah, anak kecil itu mau kabur dari rumah? Leo baru berumur dua tahun dan sudah bisa mengirim pesan seperti ini….'     

Mengingat IQ Beiming Shaoxi yang tinggi, maka tidak menutup kemungkinan bahwa anaknya pun juga mewarisi kejeniusannya. Alhasil, tidak aneh bila anak kecil ini bisa punya pikiran untuk kabur dari rumah.     

Hanya saja, sekarang sudah malam. Ji An'an tentu memikirkan keadaan anak kecil itu dalam cuaca bersalju itu. Ia khawatir bila anak kecil itu tidak tahu arah yang ingin ditujunya.      

[Leo akan berjalan lurus secara terus-menerus sampai akhirnya bisa sampai ke rumah Mo'mo.] Saat anak ini mengetiknya, isi dari pesan itu dapat dilihat jelas oleh Beiming Shaoxi. Tanpa memperdulikan ekspresi ayahnya itu, anak ini langsung mengirimkannya.      

Melihat pesan masuk dari anak kecil ini, apakah mungkin Ji An'an benar-benar bisa menjaga ketidakpeduliannya?!     

[Leo, kamu jangan kemana-mana. Kamu bisa saja tersesat dan terjebak dalam berbahaya. Lagi pula, di mana ayahmu sekarang? Apa yang sedang dilakukannya?]     

Setelah pesan itu dikirim, wanita ini pun tidak segera mendapatkan balasan. Perasaan khawatirnya pun semakin tenggelam dalam lautan yang gelap.      

Ji An'an menunggu beberapa menit lagi, lalu menelepon ke nomor yang sama.     

Anehnya, tidak ada seorang pun yang menjawabnya.     

Ia pun langsung merasa ada prasangka yang buruk pada anak itu. Seakan melupakan rasa egoisnya, ia sempat berniat menelpon ke Beiming Shaoxi. Sayangnya, ia lupa bahwa dirinya tidak mengetahui nomor teleponnya...     

"An'an, apa kamu masih tidak mau makan?" Sana bertanya sambil memandang Ji An'an yang sudah mengambil jaket. Wanita ini pun dengan cepat pergi keluar.     

"Aku ada masalah mendadak, kamu makan duluan saja. Aku akan segera pulang tidak lama lagi…" Ji An'an berkata sambil mengganti sepatu. Ponselnya pun masih dijepit antara telinga dan bahunya. Dalam hati, ia pun semakin merasa khawatir. Ya, apakah anak itu sudah keluar dan lupa membawa ponselnya?     

Lagi pula, Beiming Shaoxi sudah tidak segan untuk memukul anak itu. Alhasil, dia pasti sedang sangat sedih dan mungkin sedang menggunakan kesempatan ketika semua pelayan tidak melihatnya. Lalu, ia diam-diam pergi keluar dari rumah.     

Di dekat sana hanya ada hamparan pantai dan cuaca saat ini membuat salju menumpuk begitu tebal. Jika seorang anak berumur dua tahun keluar tanpa tahu arah jalan…. Maka kemungkinan besar akan terjadi masalah.     

Ji An'an tidak berani memikirkan hal-hal buruk lainnya. Ia hanya ingin cepat-cepat menekan lift karena khawatir akan terlambat menemukannya walau satu detik saja.     

******     

Leo melihat ponselnya berbunyi dan terburu-buru tersentak, "Ponselnya berbunyi! Apakah Mo'mo yang meneleponku?"     

Wajah Beiming Shaoxi tidak menunjukkan eksepsi apapun dan hanya membiarkan ponsel itu berdering.     

Sampai akhirnya, ia melihat bayangan wanita itu sedang berlari keluar dari apartemen...     

Ji An'an hanya mengenakan sandal dan memakai jaket yang tidak terlalu tebal. Di beberapa sela jaketnya masih terlihat kulitnya yang putih dan bersih seperti salju.     

Sungguh, wanita ini masih menjaga kecantikkannya. Walau ada di dalam ruangan yang gelap sekalipun, Ji An'an mungkin masih bisa membuat orang terpesona. Bahkan, dua pria yang ada di jalan ikut terpana melihatnya.     

Kembali ke sisi Ji An'an, ia masih terus menghubungi nomor telepon anak itu. Ia berjalan menuju area parkir sepeda dan mengambil sepeda listrik untuk keluar dari area apartemen.     

Leo melihatnya dan langsung dengan senang berteriak, "Itu Mo'mo!"     

Beiming Shaoxi langsung menangkapnya dan memasangkan sabuk pengaman pada anak kecil itu dengan erat.     

Kaki dan tangan Leo masih bergerak, tetapi dia juga tidak bisa meninggalkan kursi itu. Ia hanya bisa melihat Ji An'an yang pergi begitu saja menggunakan sepeda bermotor kura-kura itu. Hal ini sungguh membuatnya sangat kesal.     

"Pergi." Beiming Shaoxi memerintah dengan dingin.     

Kecepatan mobil jauh lebih cepat, jadi tentu lebih cepat sampai ke tujuan daripada sepeda listriknya Ji An'an.     

******     

Ji An'an yang panik langsung terburu-buru pergi ke rumah dekat tepi pantai itu. Dari jauh, ia pun melihat bayangan anak kecil yang sedang berdiri di tepi jalan pantai. Anak itu juga mengenakan syal kuningnya dan sambil memeluk boneka beruang itu.     

Lampu jalanan memancar ke bawa dan menunjukkan sosok bayangan kecil itu adalah seorang anak kecil.     

Kepanikan Ji An'an perlahan-lahan merasa lebih tenang, tidak menyangka begitu mudah menemukan posisi anak ini. Untungnya, anak itu tidak tersesat di jalan dan mengetahui petunjuk jalan untuk pergi ke arah jalan besar.     

Untungnya jarak dari sini ke rumah besar juga tidak terlalu jauh. Bagi orang dewasa, berjalan kaki sampai di area ini mungkin membutuhkan waktu sepuluh menit. Akan tetapi, dia yang berjalan sampai ke sini hanyalah seorang anak kecil!     

"Mo'mo!" Leo juga menoleh ke arah Ji An'an. Anak itu terlihat sangat senang seakan seperti anak anjing yang melihat majikannya. Sambil memeluk boneka, anak kecil itu langsung berlari dengan gembira menuju ke arahnya.      

Leo berlari dengan sangat cepat melewati jalanan yang penuh dengan salju...     

Sayangnya, anak kecil itu seketika terpeleset. Dalam sekejap sekujur tubuhnya jatuh ke tanah serta membuat lengan dan kakinya menjadi lecet.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.